KUTIMONLINE.COM, Sangatta – Perhimpunan Ahli Pertambangan (PERHAPI) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar Mining Talk dan seminar izin usaha jasa pertambangan di Kanto Bupati Kutim, pada Selasa (22/10/2024).
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Sekretaris Kabupaten (Seskab) Poniso Suryo Renggono yang mewakili Pjs Bupati Kutim menyampaikan pesan penting terkait sektor pertambangan yang dinilai sebagai salah satu pilar perekonomian daerah.
“Pertambangan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah kita. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam mengenai izin usaha dan regulasi sangat diperlukan untuk memastikan kegiatan ini berjalan dengan baik dan berkelanjutan,” kata Poniso.
Ia menekankan perlunya pemahaman regulasi ini menunjukkan bahwa tantangan dalam menerapkan izin usaha di lapangan masih ada, dan diskusi seperti ini sangat krusial.
Poniso juga mengapresiasi inisiatif PERHAPI dalam menyelenggarakan acara tersebut. Ia menilai, kegiatan ini memberikan platform yang baik bagi semua pihak untuk memperdalam pemahaman mengenai regulasi dan pengelolaan usaha pertambangan yang bertanggung jawab.
“Saya harap semua peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk berdiskusi dan bertukar pikiran,” tuturnya.
Ia menegaskan dengan ini, jelas bahwa pemerintah daerah mendukung upaya peningkatan kualitas dan kesadaran dalam pengelolaan sumber daya alam. Satu poin krusial yang disampaikan oleh Poniso adalah pentingnya mempertimbangkan dampak lingkungan dalam setiap izin usaha.
“Kita perlu menjamin masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang, bukan hanya keuntungan ekonomi jangka pendek,” tegasnya.
Ketua Dewan Pakar PD PERHAPI Kutim, Poltak Sinaga, menekankan bahwa pertumbuhan sektor pertambangan juga menandakan munculnya model bisnis baru, seperti kontraktor penyedia jasa pertambangan. Dinamika ini, menurut Poltak, berkontribusi terhadap efisiensi dalam industri pertambangan.
“Dengan berkembangnya jasa usaha pertambangan, bukan hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memberikan peluang kerja dan meningkatkan perekonomian lokal,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pengaturan yang baik dalam kegiatan jasa pertambangan sangat diperlukan agar semua pelaku usaha dapat menjalankan aktivitasnya sesuai dengan regulasi yang berlaku.
“Seminar ini bertujuan untuk membahas berbagai aturan yang diperlukan, membantu semua pihak mengerti dan menjalankan usaha mereka dengan baik,” paparnya.
Sementara itu, Ketua PD PERHAPI Kutim, Zulfikar Rahman Sagala, mengungkapkan kebanggaannya atas komitmen PERHAPI dalam meningkatkan pemahaman di bidang pertambangan, terutama menjelang peringatan HUT ke-34 organisasi yang didirikan pada 21 September 1990 ini.
“Topik ini kami pilih karena masih ada dinamika terkait perizinan usaha di lapangan, dan PERHAPI merasa terpanggil untuk menjembatani hal ini,” ungkap Zulfikar.
Kegiatan Mining Talk ini juga menghadirkan beberapa pembicara kunci, di antaranya Hendra Gunawan dan Dwi Ayu Putri dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta Hendro Ichwanto K dari PT KPC. Mereka memberikan pandangan dan informasi terkini mengenai regulasi, tantangan, serta peluang di dunia pertambangan Indonesia. (adv)
